Ada pertanyaan?
Ada dua cara untuk mendokumentasikan suatu pekerjaan. Cara yang pertama adalah dengan
menyimpan data di dalam komputer dan cara yang kedua adalah dengan cara manual yaitu
dengan membuat arsip dari kertas yang sudah di print atau mengumpulkan beberapa kertas
menjadi satu. Namun jika dengan membuat arsip dengan cara manual, dibutuhkan kertas yang
sangat banyak. Dengan adanya permasalahan yang muncul, dibuatlah kertas continuos form
yang dimana bertujuan untuk menjadi solusi agar memudahkan pengarsipan dengan secara
lebih efektif dan juga lebih efisien. Karena kertas continuous form terdapat beberapa ply
sehingga saat di print satu kali langsung dapat meng-copy untuk beberapa lembar dan juga
lebih menghemat tinta dan juga waktu.
Kertas Continuous Form adalah jenis kertas yang sangat berguna untuk keperluan aktifitas di
berbagai jenis kegiatan dan terutama dalam perusahaan. Dari kata kertas Continuous Form
sendiri mempunyai dua kata yang berbeda yaitu dari kata “continuos” yang mempunyai arti
bersambung atau saling menyambung dan juga dari kata “form” yang mempunyai arti bagian
dari suatu komponen. Dan jenis kertas continuos form sendiri adalah termasuk jenis kertas
yang diumpankan pada mesin pencetak (printer) komputer yang jenis printer dotmatrix (printer
yang dibuat khusus untuk print jenis kertas continuous form). Kertas continuous form ini
dibentuk dari beberapa lembar kertas atau juga dapat disebut sebagai kertas multiply yang
kemudian disambungkan menjadi satu kesatuan yang dimana panjang dari lubangnya adalah
sama pada kedua sisinya. Lubang-lubang (atau yang sering disebut dengan pinhole) yang ada
pada kertas continuous form ini bertujuan untuk menggerakkan kertas dengan jarak antara satu
lubang dengan lubang berikutnya yang telah dibakukan untuk semua printer. Walaupun kertas
continuous form atau kertas bersambung ini menyatu bukan bearti tidak dapat di robek.
Kertas continuous form dulunya hanya HVS saja. Jadi tiap lembar ada karbon hitam yang
berguna untuk menjadi alas mencetak ke ply selanjutnya. Namun karena bahan baku dari
karbon hitamnya sendiri mahal, jadi kertas continuous form menggantinya dengan dasar bahan
baku yaitu NCR (Non Carbon Required). Pengertian dari bahan NCR sendiri adalah kertas yang
dapat tembus warna tanpa karbon hitam. Kertas ini mempunyai 2 jenis lapisan yang terdiri dari
lapisan Colour Transfer dan Colour Receiver. Biasanya lembar yang disusun paling atas adalah
lembaran colour transfer sedangkan yang disusun di bawahnya adalah lembaran colour
receiver. Pada penggunaan NCR, biasanya digunakan 3 tipe NCR Paper yaitu Top, Middle dan
juga Bottom. Berikut adalah penjelasan dari NCR Paper yang terdiri dari Top, Middle dan juga
Bottom.
1. Top Sheet / CB (Coated Back)
Sesuai dengan nama yang tertera, ini adalah tipe kertas NCR yang disusun pada bagian
paling atas. Lembaran kertas ini hanya dilapisi dengan lapisan microcapsule di sisi
bawahnya yang akan berfungsi sebagai colour transfer. Jika kertas ini dicetak, lapisan
colour transfer yang akan bekerja men-transfer warna ke lapisan colour receiver pada
lembaran kertas yang ada di bawahnya. Biasanya untuk Top Sheet sendiri berwarna
putih, namun sekarang bisa digantikan dengan Top Sheet selain warna putih.
2. Middle Sheet / CFB (Coated Front and Back)
Pada tipe lembaran ini berada di tengah-tengah antara Top Sheet dan Bottom Sheet.
Lembaran ini yang mengandung active clay atau yang biasa disebut sebagai colour
receiver yang dimana kertas ini mempunyai peran untuk mentransfer atau sebagai
pengganti kertas karbon hitam. Jadi middle sheet ini yang bertujuan untuk sebagai alas
agar tulisan dapat menembus ke ply selanjutnya.
3. Bottom Sheet / CF (Coated Front)
Dalam tipe kertas NCR ini, lembaran ini sebagai wadah yang menerima hasil tembusan
dari middle sheet. Seperti namanya, kertas bottom sheet ini ada paling bawah
susunannya dalam kertas continuous form.
Kegunaan dari kertas continuous form sendiri biasanya digunakan untuk mencetak beberapa
hal seperti kwitansi, invoice, nota, formulir pendaftaran, tanda terima uang, official receipt, surat
pesanan barang, faktur penjualan, surat jalan, faktur pajak dan lain-lain.
Kertas continuous form sendiri pada dasarnya dapat dibuat dalam beberapa bentuk seperti
polos atau biasanya disebut blank, garis atau biasanya disebut folio, dan juga dapat dibuat
dalam bentuk cetakan sesuai dengan pesanan yang diinginkan.
Ukuran dari kertas continuous form sendiri pada umumnya adalah mempunyai ukuran standar
yaitu 9.5” x 11” dan juga dapat beragam ukuran seperti 9.5” x 12” dan juga ukuran 13” sampai
dengan ukuran 14 7/8” x 11”. Setiap ukuran bisa dibagi 2 sampai dengan dapat dibagi 4 tiap
sheetnya, bisa juga dalam sheet ada garis jadi seperti kertas folio tapi dalam bentuk kertas
continuous form. Atau juga dapat dibuat dengan ukuran wartel sesuai dengan permintaan.
Ukuran kertas continuous form dapat disesuaikan dengan setiap kebutuhan konsumen, ada
yang ingin dengan ukuran 5.5” dan ada juga ingin dengan ukuran yang berbeda (tidak sesuai
dengan standar yang ada). Dan juga di setiap ukuran tersebut pada kertas continuous form
terdapat tiap ply dengan warna yang berbeda. Setiap ukuran mempunyai 1 ply sampai dengan
8 ply dengan warna standar yaitu Putih, Merah, Kuning, Hijau, Biru, Putih, Merah, Kuning atau
juga dapat di request dengan warna lain (seperti warna campur) sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan oleh masing-masing konsumen. Misalnya dengan ukuran 9.5 x 11 – 2 ply dengan
warna Merah-Merah, ini juga bisa dibuat. Kertas continuous form 1 ply walaupun memang
standar umumnya adalah warna putih tetapi dapat disesuaikan dengan berbagai macam
kebutuhan customer yang menggunakan. Ada yang ingin 1 ply tetapi warna merah, hijau,
kuning atau sesuai dengan permintaan yang dibutuhkan oleh konsumen. Biasanya kertas
continuous form pada setiap box mempunyai isi yang berbeda. Contohnya yaitu untuk ukuran
9.5” x 11” untuk 1 ply biasanya dapat diisi dengan 2000 sheet atau juga dapat diisi dengan 1000
sheet tergantung dengan pemesanan yang diminta. Harga yang ditawarkan juga beragam
sesuai dengan ukuran dan juga berapa ply nya. Dan juga kertas continuous form dapat di
design juga dengan berbagai macam logo di setiap masing-masing perusahaan yang disebut
dengan kertas continuous form Pre-Printed atau yang biasa disebut dengan cetakan. Kertas
continuous form jenis Pre-printed ini juga pada umumnya banyak digunakan oleh beberapa
perusahaan yang bertujuan untuk membuat duplikat dengan contoh seperti duplikat kop surat,
kwitansi, nota polis asuransi, faktur pajak, surat jalan, faktur atau juga hal lainnya yang
sekiranya memang dibutuhkan untuk di duplikat.
Dan dari penjelasan tentang kertas continuos form diatas, dasar untuk membuat kertas
continuous form sendiri adalah dari kertas roll. Bahan baku untuk pembuatan kertas continuous
form ini berasal dari pabrik Tjiwi Kimia yang dimana pabrik pembuat bahan baku adalah sama
dengan untuk hasil produksi Sinar Dunia. Jadi dalam pabrik Tjiwi Kimia itu sendiri dapat
memproduksi kertas roll dan juga dapat memproduksi kertas HVS dalam jumlah rim yang
kemudian diberi label dengan nama Sinar Dunia atau yang sering dikenal oleh banyak orang
adalah dengan nama SiDu. Lalu pabrik Tjiwi Kimia juga memproduksi kertas roll yang kemudian
dipasarkan ke supplier pembuatan kertas continuous form. Kertas roll yang ditawarkan juga
beragam dari Top, Middle dan juga Bottom dengan varian warna dan juga gramasi yang
berbeda. Harga yang ditawarkan juga beragam sesuai dengan varian kertas roll.
Kemudian terdapat penjelasan dalam pembuatan kertas continuous form yang dibagi menjadi
dua yaitu antara kertas polos dan kertas continuous form Pre-Printed atau yang sering juga
disebut sebagai kertas continuous form cetakan. Di tempat percetakan kertas continuos form
pada umumnya cara pembuatan kertas continuous form untuk yang polos pada umumnya
adalah pertama sesuaikan dengan pesanan yang diminta oleh konsumen lalu pesanan tersebut
dibuat menjadi SPK atau biasanya disebut dengan Surat Perintah Kerja kemudian dari SPK
tersebut diproses di mesin yang khusus untuk membuat kertas dari bentuk roll menjadi kertas
continuous form yang dibutuhkan.
Lalu untuk pembuatan kertas continuos form Pre-printed atau yang sering disebut dengan
kertas continuous form cetak dimulai dari contoh design yang diberikan oleh customer lalu
langkah selanjutnya adalah Pre-press yang didukung oleh designer yang menggunakan
program Adobe Illustrator, Coreldraw atau Macromedia Freehand. Selanjutnya dari hasil design
yang sudah dibuat sesuai dengan contoh tersebut diolah menjadi Positive Film dan di expose
menjadi Printing Plate yang mempunyai kualitas cetak yang lebih baik dibandingkan dengan
letterpress (Toyobo). Proses selanjutnya adalah dikerjakan oleh mesin cetak. Untuk multiply
selanjutnya diproses dengan collator, dan untuk bagian finishing sesuai dengan permintaan
pelanggan misalnya ingin memakai numerator, lem, vlanderan dan sebagainya. Biasanya
proses pembuatan untuk kertas continuous form jenis Pre-printed adalah 2 minggu setelah acc
design. Waktu pengerjaan memang lama karena untuk menghasilkan cetakan yang baik. Dan
mengapa harus di acc design dulu? Karena untuk meminimalisir kesalahan disaat dilakukan
proses pencetakan. Jadi biasanya sample atau contoh asli dari perusahaan diberikan lalu
langsung diproses oleh pihak design kemudian setelah sample sudah di design melalui program
akan langsung diberikan ke perusahaan yang bersangkutan dengan cara email dan kemudian
pihak perusahaan memberikan tandatangan sebagai bukti sudah acc design yang dibuat oleh
pihak design.
Kemudian ada yang namanya Cetak Offset. Dari teknik dasar cara pembuatannya antara cetak
offset dan kertas continuous form ada perbedaan. Cetak offset sendiri adalah teknik cetak yang
banyak digunakan, yang dimana image bertinta di transfer atau di offset terlebih dahulu dari plat
ke lembaran karet lalu ke permukaan yang akan di cetak. Ketika di kombinasikan dengan
proses litografi yang berdasarkan dari sifat air dan minyak yang tidak bercampur, teknik offset
menggunakan sebuah pemuat citra yang rata (planographic) yang dimana image yang akan di
cetak mengambil tinta dari penggulung tinta, sementara area yang tidak di cetak menarik air
menyebabkan area yang tidak bercetak bebas tinta.
Kelebihan dari kertas continuous form jika dibandingkan dengan offset printing adalah:
1. Dari segi bahan kertas
Kertas continuous form hanya menggunakan dua jenis bahan kertas yaitu jenis kertas
NCR dan HVS tetapi jika dibandingkan dengan percetakan offset printing menggunakan
berbagai macam jenis kertas yaitu HVS, Koran, Art Paper, Art Carton dll.
2. Dari segi ukuran
Kertas continuous form hanya mempunyai keterbatasan ukuran yang telah disesuaikan
dengan ukuran kertas dan mesin itu sendiri. Sedangkan jika dibandingkan dengan
percetakan offset printing, mereka tidak mempunyai keterbatasan ukuran sesuai dengan
kebutuhan.
3. Dari segi mesin
Percetakan kertas continuous form hanya menggunakan mesin khusus, yang berbeda
dengan mesin percetakan offset meskipun dalam system cara kerjanya pada dasarnya
adalah sama.
4. Dari segi finishing (penyelesaian)
Dalam bidang percetakan kertas continuous form hanya mengalami proses finishing
sebanyak satu kali saja yaitu dengan cara penggabungan satu kertas dengan kertas
atau rangkap lainnya (sampai beberapa rangkap atau kertas yang sesuai dengan
orderan.)
Kelebihan dari kertas continuous form dengan percetakan offset dari segi bahan, ukuran, mesin
dan juga finishing lebih efisien dan juga lebih simple jika dibandingkan dengan percetakan
offset walaupun sama-sama sebagai media cetak dan alat kantor. Dan juga jika mencetak
dalam jumlah pesanan yang banyak, harga akan semakin lebih murah.
Ada juga beberapa kelebihan dari percetakan offset yaitu:
1. Percetakan dalam teknik offset printing ini mempunyai kelebihan yang dimana dapat
mencetak di dalam segala ketebalan kertas. Jadi bisa mencetak di kertas tebal yaitu
seperti karton, hingga ukuran ketebalan kertas yang sangat tipis pun juga bisa.
2. Kelebihan yang kedua dari teknik offset printing ini adalah tidak terbatasnya ukuran
kertas dalam aktifitas printingnya. Jadi dalam offset printing dapat mencetak di segala
ukuran kertas.
3. Untuk mencetak dengan berbagai gradasi, garis tipis hingga ukuran tulisan design yang
sangat kecil pun, dalam teknik offset printing juga bisa. Karena dalam teknik offset
printing, mempunyai detail yang akurat.
Namun ada juga kekurangan dari teknik offset printing ini, seperti:
1. Kekurangan pertama yang ada dalam teknik offset printing ini adalah dari masalah
keterbatasan warna. Kekurangan warna ini adalah masalah utama dari teknik offset
printing. Dari sisi kejernihan, detailitas hingga konsistensi warna cetakan juga menjadi
kekurangan yang utama dari percetakan offset sendiri.
2. Kekurangan yang kedua dari teknik offset printing ini adalah dari segi biaya. Biaya yang
ditawarkan relatif lebih mahal apalagi jika desain dan warnanya yang kompleks dan juga
spesial yang memang membutuhkan detail yang lebih. Itulah yang mengakibatkan biaya
menjadi lebih mahal.
3. Untuk order dalam jangka yang panjang (repeat order), teknik dari offset printing ini
kurang efektif karena pelat tidak akan bertahan lama.
4. Sulit untuk menjaga konsistensi warna, karena emulsi antara air dan tinta yang
mempunyai sifat berminyak.
Demikian dengan berdasarkan data yang ada diatas adalah tentang pengenalan dari kertas
continuos form, jenis kertas continuos form, proses dari pembuatan kertas continuous form
terdiri dari yang polos dan juga pembuatan kertas continuous form yang Pre-Printer, perbedaan
antara percetakan kertas continuous form dengan percetakan offset dan juga tentang
kelebihan-kelemahan yang ada dalam masing-masing percetakan.
Untuk pertanyaan atau pemesanan dapat menghubungi 021-65304626, 021-65834460/62